Makalah Tentang Batik Lengkap
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Batik
merupakan budaya yang telah lama berkembang dan dikenal oleh masyarakat
Indonesia. Kata batik mempunyai beberapa pengertian. Menurut Hamzuri dalam
bukunya yang berjudul Batik Klasik, pengertian batik merupakan suatu cara untuk
memberi hiasan pada kain dengan cara menutupi bagian-bagian tertentu dengan
menggunakan perintang. Zat perintang yang sering digunakan ialah lilin atau
malam.kain yang sudah digambar dengan menggunakan malam kemudian diberi warna
dengan cara pencelupan.setelah itu malam dihilangkan dengan cara merebus kain.
Akhirnya dihasilkan sehelai kain yang disebut batik berupa beragam motif yang
mempunyai sifat-sifat khusus.
Secara
etimologi kata batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu”tik” yang berarti titik /
matik (kata kerja, membuat titik) yang kemudian berkembang menjadi istilah
”batik” (Indonesia Indah ”batik”, 1997, 14). Di samping itu mempunyai
pengertian yang berhubungan dengan membuat titik atau meneteskan malam pada
kain mori. Menurut KRT.DR. HC. Kalinggo Hanggopuro (2002, 1-2) dalam buku
Bathik sebagai Busana Tatanan dan Tuntunan menuliskan bahwa, para penulis
terdahulu menggunakan istilah batik yang sebenarnya tidak ditulis dengan
kata”Batik” akan tetapi seharusnya”Bathik”. Hal ini mengacu pada huruf Jawa
”tha” bukan ”ta” dan pemakaiaan bathik sebagai rangkaian dari titik adalah
kurang tepat atau dikatakan salah. Berdasarkan etimologis tersebut sebenarnya
batik identik dikaitkan dengan suatu teknik (proses) dari mulai penggambaran
motif hingga pelorodan. Salah satu yang menjadi ciri khas dari batik adalah
cara pengambaran motif pada kain ialah melalui proses pemalaman yaitu
mengoreskan cairan lilin yang ditempatkan pada wadah yang bernama canting dan
cap.
B.
Tujuan
Tujuan dari
penulisan karya tulis ini adalah untuk untuk memperluas pengetahuan tentang
Batik, Sejarah Batik, Proses pembuatan batik dan contoh batik yang terdapat di
Indonesia.
C.
Manfaat
Manfaat dari
penulisan karya tulis ini adalah kita dapat mengetahui lebih dalam tentang
Batik di Indonesia.
D.
Masalah
1.
Bagaimana Sejarah Batik di Indonesia
?
2.
Bagaimana Proses Pembuatan Batik di
Indonesia ?
3.
Bagaimana Perkembangan Batik di
Indonesia ?
4.
Apa saja Jenis dan Contoh Batik di Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
Kerajinan batik ini di Indonesia
telah dikenal sejak zaman Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan
berikutnya. Meluasnya kesenian batik menjadi milik rakyat Indonesia dan
khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad 18 atau awal abad 19. Batik yang
dihasilkan ialah batik tulis sampai awal abad 20 dan batik cap dikenal baru
setelah usai Perang Dunia I atau sekitar 1920. Kini batik sudah menjadi bagian
pakaian tradisional Indonesia. Batik juga termasuk jenis kerajinan yang
memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia
(khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan
keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa
lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi kaum perempuan.
Semenjak
Industrialisasi dan globalisasi,
yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal
sebagai “Batik Cap dan Batik Cetak”, yang memungkinkan masuknya laki-laki ke
dalam bidang ini. Pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang
memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”,
dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum
lelaki. Sementara batik tradisional
Yang diproduksi dengan teknik
tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Tradisi
membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang
kala suatu motif dapat dikenal berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa
motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini,
beberapa motif batik tradisonal hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta
dan Surakarta.
B.
SEJARAH BATIK
INDONESIA
Sejarah batik yang tepat tidak dapat
dipastikan tetapi artifak batik berusia lebih 2000 tahun pernah ditemui. Dari
manapun asalnya, hasil seni ini telah menjadi warisan peradaban dunia. Jenis
corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya
sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khas
budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai
corak dan jenis batik
tradisional dengan ciri
kekhususannya sendiri. Pemakaian batik dalam busana tradisi mempunyai sejarah
yang lama berlangsung dari zaman awal tamadun Melayu. Dipakai oleh semua
golongan, dari raja ke bangsawan sampai rakyat jelata, batik dijadikan sebagai
seni asli yang praktikal dan popular. Dalam tradisi penulisan kain cindai
misalnya disebut dalam banyak hikayat-hikayat silam. Batik menjadi hadiah
perpisahan dan perlambangan cinta dalam hikayat Malim Demam dan dijadikan tanda
penganugerahan derajat dalam Hikayat Hang Tua.
C.
PERKEMBANGAN BATIK DI INDONESIA
Sejarah pembatikan di Indonesia
berkaitan dengan perkembangan kerajaan majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam
beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan
Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Kesenian batik
merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu
kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dahulu. Awalnya batik dikerjakan
hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga
serta para pengikutnya. Oleh karena
banyak dari pengikut raja yang tinggal di luar kraton, maka kesenian batik ini
dibawah oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat
terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah
tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya
pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik
wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil
tenunan sendiri. Sedangkan bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari
tumbu-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain : pohon mengkudu,
soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari
tanah lumpur. Jadi kerajinan batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman
kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun
mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya
suku Jawa ialah setelah akhir abad ke 18 atau awal abad ke 19. Batik yang
dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke 20 dan batik cap
dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini
batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.
D.
MOTIF BATIK DI
INDONESIA
Ragam corak dan warna Batik
dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak
dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh di pakai oleh kalangan
tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para
pedagang asing dan juga para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah
dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Batik
tradisional tetap mempertahankan
coraknya, dan masih dipakai dalam
upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan
masing-masing.
E.
PROSES PEMBUATAN BATIK
Secara umum
proses pembuatan batik melalui 3 tahapan yaitu pewarnaan, pemberiaan malam
(lilin) pada kain dan pelepasan lilin dari kain. Kain putih yang akan dibatik
dapat diberi warna dasar sesuai keinginan atau tetap bewarna putih sebelum
kemudian diberi malam.
Proses
pemberian mala mini dapat menggunakan proses batik tulis dengan canting tangan
aatau dengan proses cap. Pada bagian kain yang diberi malam, pewarnaan pada
batik tidak dapat masuk karena tertutup oleh malam (waxresist).
Setelah diberi malam, batik dicelup dengan
warna. Proses pewarnaan ini dapat dilakukan beberapa kali sesuai keinginan
dengan beberapa warna yang diinginkan.
Jika proses
pewarnaan dan pemberian malam selesai, maka malam dilunturkan dengan proses
pemanasan. Batik yang telah menjadi
leleh dan terlepas dari air. Proses perebuasan ini dilakukan dua kali, yang
terakhir dengan larutan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik
dan menghindari kelunturan. Setelah perebusan selesai, batik direndam dengan
air dingin lalu dijemur.
Alat-alat Untuk Membuat Batik / Perlengkapan
Membatik
Terdapat
beberapa hal yang harus kita persiapkan dalam mempersiapkan alat dan bahan
untuk membuat batik tulis, diantaranya adalah.
1.
Kain Mori
Kain mori adalah bahan baku batik yang bias
terbuat dari katun, sutera, polyster, rayon dan bahan sintesis yang lainnya.
Warna kain mori adalah putih. Kualitas kain ini beragam, dan setiap kualitasnya
sangat menentukan baik buruknya kain batik yang dihasilkan. Kain mori yang akan
dipakai sebelummnya dipilih (dijahit pada bekas potongan) terlebih dahulu
supaya benang pakan tidak terlepas. Setelah dipilit, lalu kain dicuci dengan
air tawar hingga bersih.
2.
Canting
Canting adalah untuk
membatik, yang terabuat dari bahan tembaga dan bamboo. Canting dipakai untuk
menyendok lilin cair yang panas, yang dipakai sebagai bahan penutup atau
pelindung terhadap zat warna. Canting dipergunakan untuk menulis atau membuat
motif-motif batik yang diinginkan.
Canting terdiri dari cucuk (saluran kecil)
nyamplungan dan gagang terong. Lubang cucuk bermacam-macam, ada yang besar dan
kecil. Banyaknya cucukpun beragam ada yang satu cucuk, dua cucuk, tiga cucuk.
3.
Gawangan
Gawangan adalah alay untuk menyangkutkan dan
membentangkan kain mori sewaktu dibatik. Gawangan terbuat dari kayu atau
bamboo. Gawangan ini harus dibuat sedemikian rupa agar mudah
dipindah-pindahkan, kuat dan ringan.
4.
Lilin
Lilin adalah bahan yang dipergunakan untuk
membatik. Penggunakan lilin untuk membatik berbeda dengan lilin yang biasa.
Lilin untuk membatik bersifat cepat menyerap pada kain tetapi dapat dengan
mudah lepas ketika proses pelorotan.
5.
Wajan
Wajan adalah alat untuk mencairkan lilin atau
malam. Wajan terbuat dari logam baja atau tanah liat. Wajan sebaiknya
bertangkai supaya mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa menggunakan
alat lain. Wajan yang terbuat dari tanah liat, tangkainya tidak mudah panas,
tapi agak lambat memanaskan malam. Sedangkan wajan yang terbuat dari logam,
tangkainya mudah panas, tetapi cepat memanaskan malam.
6.
Bandul
Bandul dibuat
dari timah, kayu, atau batu yang dikantongi. Fungsi pokok bandul adalah untuk
menahan kain mori yang baru dibattik agar tidak mudah bergeser tertiup angin,
atau ketarik si pembatik secara tidak sengaja
7.
Anglo
Anglo adalah perapian yang terbuat dari tanah
liat sebagai pemanas malam. Bahan bakarnya adalah arang kayu. Selain
menggunakan anglo, kompor juga bias digunakan untuk memanaskan malam, bahan
bakar kompor adalah minyak.
8.
Tepas
Tepas adalah alat untuk membesarkan api, yang
terbuat darin bambu. Selain tepas, dapat menggunakan kipas angin untuk
membesarkan api
9.
Taplak
Taplak adalah kain untuk menutup paha
sipembatik supaya tidak kena tetesan malam panas sewaktu canting ditiup, atau
waktu membatik. Taplak biasanya terbuat dari kain bekas.
10. Saringan Malam
Saringan adalah alat untuk menyaring malam panas yang banyak kotorannya. Jika malam disaring, maka kotoran dapat dibuang,
sehingga tidak menganggu jalnnya malam pada cucuk canting sewaktu dipergunakan
untuk membatik.
11. Dingklik
Dingklik adalah tempat duduk untuk pembatik
a)
Proses Pembuatan Batik Tulis
Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan batik
tulis, yaitu :
·
Tahap pertama atau disebut juga proses
pebatikan pertama, yaitu pembuatan pola dan motif yang dikehendaki ditas kain
putih (sutera) dilukis dengan pensil.
·
Tahap kedua, yaitu melukis dengan lilin malam
menggunakan canting dengan mengikuti pola yang telah ada pada kedua sisi
(bolak-balik)
·
Tahap ketiga, yaitu menutupi dengan lilin malam
bagian-bagian yang akan tetap bewarna putih (tidak bewarna)
·
Tahap keempat, yaitu proses pewarnaan pertama
pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut
pada warna tertentu
·
Tahap kelima, setelah dicelupkan, kain tersebut
dijemur dan dikeringkan
·
Tahap keenam, setelah kering, kembali melakukan
proses pembatikan yaitu dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutupi
bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama
·
Kemudian dilanjutkan dengan proses pencelupan
warna yang kedua proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain
tersebut dengan cara meletakan kain tersebut dengan air panas diatas tungku
·
Setelah kain bersih dari lilin dan kering,
dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutup lilin (menggunakan
alat canting untuk menahan warna pertama kedua )
·
Proses membauka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulang kali sesuai
dengan banyaknya warna dan kompelksitas motif yang diinginkan.
·
Proses terakhir adalah mencuci kain batik
tersebut kemudian mengeringkannya dengan cara menjemurnya sebelum dapat
digunakan dan dipakai.
b) Proses Pembuatan Batik Cap
Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan batik
cap, yaitu :
·
Pembuatan pola dan motif yang dikehendaki
diatas kain putih (sutera) dengan dicap / dicetak dengan menggunakan alat cap
tersebut ke lilin panas dan kemudian ditekan pada kain.
·
Proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak
tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu.
·
Setelah dicelupkan, kain tersebut dijemur dan
dikeringkan
·
Setelah kering, kembali melakukan proses
pembarikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup
bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewaranaan yang pertama
·
Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan
warna yang kedua
·
Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam
dari kain tersebut dengan cara meletakan kain tersebut dengan air panas diatas
tungku
·
Setelah kain bersih dari lilin dan kering,
dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan
alat canting) untuk menahan warna pertama dan kedua
·
Proses membuka dan mentutup lilin malam dapat
dilakukan berulang kali sesuai dengan banyaknya warna kompleksitas motif yang
diinginkan
·
Proses terkahir adalah mencuci kain batik
tersebut dan kemudian mengeringkannya dan dengan menjermurnya sebelum dapat
digunakan dan dipakai.
c) Proses Pembuatan Batik Printing
Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan batik
printing, yaitu :
·
Pembuatan pola dan motif yang diinginkan diatas
kain putih (sutera) dengan disablon / diprint menggunakan alat cetak sablon
(plankon)
·
Tahapn selanjutnya seperti proses pertama untuk
pewarnaan kedua dan juga sebagai kombinasi motif batik, proses ini dapat
dilakukan berulang kali sesuai batik yang diinginkan
·
Lalu dilanjutkan dengan menjemur atau mengerinkan
kain tersebut dibawah terik matahari jika ada atau dapat juga dengan diletakan
diatas tungku / oven khusus
·
Setelah kering kain tersebut dicuci untuk
melekatkan dan menguatkan warna pada kain, kemudian dijemur kembali. Proses
pembalikan dapat selesai sampai tahap ini, tetapi untuk batik yang lebih rumit
dan kompleks dapat melakukan tahap selanjutnya
·
Kembali melakukan proses pembatikan yaitu
melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan
tetap dipertahankan pada proses pencelupan warna
·
Kemudian dilanjutkan dengan proses pencelupan
warna
·
Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam
kain tersebut dengan cara meletakan kain tersebut dengan air panas diatas
tungku
·
Proses terakhir adalah mencuci kain batik
tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat
digunakan dan dipakai.
E. CONTOH BATIK
1. Batik Pekalongan
Pasang surut perkembangan batik
Pekalongan, memperlihatkan pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan
batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan
perkembangan zaman dan selalu dinamis. Kini batik sudah menjadi nafas kehidupan
sehari-hari warga Pekalongan dan merupakan salah satu produk unggulan. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya industri yang menghasilkan produk batik. Karena
terkenal dengan produk
batiknya, Pekalongan dikenal sebagai
Kota Batik. Julukan itu datang dari suatu tradisi yang cukup lama berakar di
Pekalongan. Batik Pekalongan termasuk batik pesisir yang paling kaya akan
warna. Sebagaimana ciri khas batik pesisir, ragam hiasnya biasanya bersifat
naturalis.
Jika dibandingkan dengan batik
pesisir lainnya Batik Pekalongan ini sangat dipengaruhi pendatang keturunan
China dan Belanda. Motif Batik Pekalongan sangat bebas, dan menarik, meskipun
sering kali dimodifikasi dengan variasi warna yang atraktif. Tak jarang pada
sehelai kain batik dijumpai hingga 8 warna yang bervariasi, dengan kombinasi
yang dinamis.
Keistimewaan Batik Pekalongan
adalah, para pembatiknya selalu mengikuti perkembangan zaman. Misalnya pada
waktu penjajahan jepang, maka lahir batik dengan nama ” Batik Jawa Hokokai”
yaitu batik dengan motif dan warna yang mirip kimono Jepang. Pada tahun enam
puluhan juga diciptakan batik dengan nama ”Tritura”. Bahkan pada tahun 2005,
sesaat setelah presiden SBY diangkat muncul batik dengan motif ”SBY” yaitu motif
batik yang mirip dengan kain tenun ikat dan songket. Warga Pekalongan tidak
pernah kehabisan ide untuk membuat kreasi motif batik.
2. Batik Mega Mendung
Hampir di seluruh wilayah Jawa
memiliki kekayaan budaya batik yang khas. tentu saja ada daerah-daerah yang
lebih menonjol seperti Solo, Yogya, dan Pekalongan. tetapi kekayaan seni batik
daerah Cirebon juga tidak kalah dibanding kota-kota lainnya. Menurut
sejarahnya, di daerah cirebon terdapat pelabuhan yang ramai disinggahi berbagai
pendatang dari dalam maupun luar negri. Salah satu pendatang yang cukup
berpengaruh adalah pendatang dari Cina yang membawa kepercayaan dan seni dari
negerinya. Dalam Sejarah diterangkan bahwa Sunan Gunung Jati yang mengembangkan
ajaran Islam di daerah Cirebon menikah dengan seorang putri Cina Bernama Ong
TIe. Istri beliau ini sangat menaruh perhatian pada bidang seni, khususnya
keramik. Motif-motif pada keramik yang dibawa dari negeri cina ini akhirnya
mempengaruhi motif-motif batik hingga terjadi perpaduan antara kebudayaan Cirebon-Cina.
Salah satu motif yang paling terkenal dari daerah Cirebon adalah batik Mega
Mendung atau Awan-awanan. Pada motif
ini dapat dilihat baik dalam bentuk maupun warnanya bergaya selera cina. Motif
Mega Mendung melambangkan pembawa hujan yang di nanti-natikan sebagai pembawa
kesuburan, dan pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai
biru muda hingga biru tua. Warna biru tua menggambarkan awan gelap yang
mengandung air hujan, pemberi kehidupan, sedangkan warna biru muda melambangkan
semakin cerahnya kehidupan.
3. Batik motif Truntun
Boleh dibilang motif Truntum
merupakan simbol dari cinta yang bersemi kembali. Menurut kisahnya, motif ini
diciptakan oleh seorang Ratu Keraton Yogyakarta. Sang Ratu yang selama ini
dicintai dan dimanja oleh Raja, merasa dilupakan oleh Raja yang telah mempunyai
kekasih baru. Untuk mengisi waktu dan menghilangkan kesedihan, Ratu pun mulai
membatik. Secara tidak sadar ratu membuat motif berbentuk bintang-bintang di
langit yang kelam, yang selama ini menemaninya dalam kesendirian. Ketekunan
Ratu dalam membatik menarik perhatian Raja yang kemudian mulai mendekati Ratu
untuk melihat pembatikannya. Sejak itu Raja selalu memantau perkembangan
pembatikan Sang Ratu, sedikit demi sedikit kasih sayang Raja terhadap Ratu
tumbuh kembali. Berkat motif ini cinta raja bersemi kembali atau tum-tum kembali,
sehingga motif ini diberi nama Truntum, sebagai lambang cinta Raja yang bersemi
kembali.
4. Batik Jlamprang
Motif – motif Jlamprang atau di
Yogyakarta dengan nama Nitik adalah salah satu batik yang cukup popular
diproduksi di daerah Krapyak Pekalongan. Batik ini merupakan pengembangan dari
motif kain Potola dari India yang berbentuk geometris kadang berbentuk bintang
atau mata angin dan menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat.
Batik Jlamprang ini diabadikan menjadi salah satu jalan di Pekalongan.
5. Batik Pengantin
Setiap motif pada batik tradisional
klasik selalu memiliki filosofi tersendiri. Pada motif Batik, Khususnya dari
daerah jawa tengah, terutama Solo dan Yogya, setiap gambar memiliki makna. Hal
ini ada hubungannya dengan arti atau makna filosofis dalam kebudayaan
Hindu-Jawa. Pada motif tertentu ada yang dianggap sakral dan hanya dapat
dipakai pada kesempatan atau peristiwa tertentu, diantaranya pada upacara
perkawinan. Motif Sido-Mukti biasanya dipakai oleh pengantin pria dan
wanita pada acara perkawinan, dinamakan juga sebagai Sawitan (sepasang).
Sido berarti terus menerus atau menjadi dan mukti berarti hidup
dalam berkecukupan dan kebahagiaan. jadi dapat disimpulkan motif ini
melambangka harapan akan
Masa depan yang baik, penuh
kebahagiaan unuk kedua mempelai. Selain Sido Mukti terdapat pula motif Sido
Asih yang maknanya hidup dalam kasih sayang. Masih ada lagi motif Sido
Mulyo yang berarti hidup dalam kemuliana dan Sido Luhur yang berarti
dalam hidup selalu berbudi luhur. Ada pula motif yang bukan sawitan kembar,
tetapi biasanya dipakai pasangan
pengantin yaiu motif Ratu Ratih berpasangan
dengan Semen Rama, yang melambangkan kesetiaan seorang istri kepada
suaminya. Sebenarnya masih banyak lagi motif yang biasa dipakai pasangan
pengantin, semuanya diciptakan dengan melambangkan harapan, pesan, niat dan
itikad baik kepada pasangan pengantin. Pada Upacara Perkawinan Orang tua
pengantin biasanya memakai motif Truntum yang dapat pula berarti
menuntun, yang maknanya menuntun kedua mempelai dalam memasuki liku-liku
kehidupan baru yaitu berumah tangga. Dikenal juga motif Sido Wirasat,
wirasat berarti nasehat, dan pada motif ini
selalu terdapat kombinasi motif
truntum di dalamnya, yang melambangkan orangtua akan selalu memberi nasehat dan
menuntun kedua mempelai dalam memasuki kehidupan berumahtangga.
6. Batik Tiga Negeri
Kerumitan membuat sepotong batik
tulis ternyata masih belum cukup jika kita tahu sejarah motif Batik Tiga
Negeri. Motif Batik Tiga Negeri merupakan gabungan batik khas Lasem, Pekalongan
dan Solo, pada jaman kolonial wilayah memiliki otonomi sendiri dan disebut
negeri. Mungkin kalau hanya perpaduan motifnya yang khas masing-masing daerah
masih wajar dan biasa, tetapi yang membuat batik ini memiliki nilai seni tinggi
adalah prosesnya. Konon menurut para pembatik, air disetiap daerah memiliki
pengaruh besar terhadap pewarnaan, dan ini masuk akal karena kandungan mineral
air tanah berbeda menurut letak geografisnya. Maka dibuatlah batik ini di
masing-masing daerah. Pertama, kain batik ini dibuat di Lasem dengan warna
merah yang khas, seperti merah darah, setelah itu kain batik tersebut dibawa ke
Pekalongan dan dibatik dengan warna biru, dan terakhir kain diwarna coklat
sogan yang khas di kota Solo. Mengingat sarana transportasi pada zaman itu
tidak sebaik sekarang, maka kain Batik Tiga Negeri ini dapat dikatakan sebagai
salah satu masterpiece batik.
7. Batik Pagi Sore
Desain batik pagi sore mulai ada
pada jaman penjajahan Jepang. Pada waktu itu karena sulitnya hidup, untuk
penghematan, pembatik membuat kain batik pagi sore. Satu kain batik dibuat
dengan dua desain motif yang berbeda. Sehingga jika pada pagi hari kita
menggunakan sisi motif yang satu, maka sore harinya kita dapat mengenakan motif
yg berbeda dari sisi kain yang lainnya,jadi terkesan kita memakai 2 kain yang
berbeda padahal hanya 1 lembar kain. Tentu saja sekarang jarang sekali orang
yang memakai kain kebaya untuk sehari-hari, tetapi motif pagi/sore masih banyak
di buat pada produk batik lainnya. Biasanya kain sutra ada yang dibuat 2 motif
pada satu lembar kain jadi dapat dibuat dua baju, ada pula scarf yang biasa
dipakai untuk jilbab, dibuat setengah polos dan setengah motif. Batik pagi sore
memang alternatif untuk memiliki ragam batik dengan biaya terbatas.
Jenis-jenis Batik Berdasarkan
Tekniknya adalah sebagai berikut :
a.
Batik Tulis
Batik Tulis adalah kain yang dihias dengan
teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan
waktu kurang lebih 2-3 bulan.
b.
Batik Cap
Batik Cap adalah kain yang dihias dengan
teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari
tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3
hari.
c.
Batik Lukis
Batik Lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis
pada kain putih.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Batik merupakan
salah satu kekayaan warisan budaya bangsa Indonesia.
Batik adalah sebuah proses menahan warna dengan
memakai lilin malam secara berulang-ulang diatas kain
B.
SARAN
Sebaiknya memakai batik perlu ditingkatkan lagi agar cirri khas
kiya sebagai warga Negara Indonesia tidak hilang. Karena beberapa Negara
lainnya sudah mengakui batik Indonesia. Untuk itu kita harus bangga menjadi
anak Indonesia.
makalah tentang narkoba, makalah kewirausahaan, makalah pemanasan
global, makalah bahasa indonesia, makalah identitas nasional, makalah
tentang pendidikan, makalah adalah, makalah kepemimpinan, makalah karya
ilmiah, makalah asuransi, makalah agama, makalah ancaman di bidang
politik, makalah asuransi syariah, makalah ancaman di bidang ekonomi,
makalah anak berkebutuhan khusus, makalah administrasi pendidikan,
makalah analisis swot, makalah al washliyah, makalah a curriculum
developed on communicative goals, makalah a word and its relatives
derivation, makalah a word and its structure, makalah a&w, hepatitis
a makalah, vitamin a makalah, contoh makalah a, fortifikasi vitamin a
makalah, makalah bioteknologi, makalah bimbingan konseling, makalah
biaya modal makalah bank syariah, makalah bisnis internasional,makalah
bank indonesia,makalah bola voli,makalah budaya organisasi,makalah
b.indonesia,makalah b.inggris,makalah b.indonesia tentang
pendidikan,makalah b.indonesia tentang paragraf,makalah b.inggris
tentang tenses,makalah b jawa,makalah b.inggris tentang
pendidikan,makalah b.sunda,makalah b.inggris tentang kesehatan,makalah
b.indonesia karya ilmiah,makalah ca mamae,
makalah cerpen,makalah corel draw,makalah cloud computing,makalah contoh,makalah customer service,makalah cacingan,makalah conjunction,makalah cold storage,makalah cyber crime,makalah c organik,makalah c arm,makalah c sharp,makalah c organik tanah,makalah c reaktif protein,makalah c,vitamin c makalah,hepatitis c makalah,contoh makalah,contoh makalah c,makalah demokrasi,makalah diabetes melitus,makalah demokrasi indonesia,makalah dbd,makalah demokrasi pancasila,makalah desain pembelajaran,makalah distribusi frekuensi,makalah dinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia,makalah drama,makalah dalam bahasa inggris,makalah d flip flop,makalah d-dimer,makalah d,makalah d'cost,vitamin d makalah,contoh makalah d,makalah pengertian d,makalah ekonomi,makalah etika,makalah etika bisnis,makalah ekonomi makro,makalah etika profesi,makalah evaluasi pembelajaran,makalah evolusi,makalah ekonomi mikro,makalah ekonomi pembangunan,makalah evaluasi pendidikan,makalah e-commerce pdf,makalah e learning,makalah e-budgeting,makalah e-government,makalah e business,makalah e commerce doc,
makalah e banking,makalah e commerce toko online,makalah e-commerce shopee,makalah fungsi,
makalah filsafat ilmu,makalah fungsi manajemen,makalah filsafat pancasila,makalah filsafat pendidikanmakalah fungsi linear,makalah fisiologi tumbuhan,makalah fungisida,makalah fonologi,
makalah fiber optik,makalah f&b service,makalah f&b product,makalah f&b department,contoh makalah f&b,kesimpulan makalah f&b product,makalah globalisasi,makalah gaya belajar,makalah good governance,makalah global warming, makalah gastritis,makalah gerakan muhammadiyah,makalah gagal jantung,makalah gaya belajar dan gaya berpikir,makalah gerakan pembaharuan islam di indonesia,makalah gizi buruk,makalah g 30 s pki,makalah g 30 s pki pdf,makalah g20,makalah g 30 s,makalah email,makalah g 3o s pki,5g makalah,makalah hukum,makalah hak dan kewajiban warga negara,makalah hukum bisnis,makalah hak asasi manusia,
makalah hukum pidana,makalah hepatitis,makalah hukum mendel pdf,makalah hukum adat,makalah h&m,makalah h nmr,makalah h bridge,makalah inflasi,makalah investasi,makalah interaksi sosial,makalah ideologi pancasila,makalah imunisasi,makalah ilmiah,makalah integrasi nasional,makalah ispa,makalah istana maimun,makalah i'jaz al quran,makalah i'jaz al quran pdf,makalah i'rab,makalah i'jazul qur'an pdf,makalah i'tikaf,makalah i'rab rafa',makalah i'robul qur'an,
makalah i gusti ngurah rai,makalah i'rob,makalah i gusti ketut jelantik,makalah jual beli,makalah jaringan komputer,makalah jamur,makalah just in time,makalah jual beli salam,makalah jaringan fiber optik,makalah jagung,makalah jamur pdf,makalah jual beli dalam islam,makalah jembatan timbang,makalah j&t,makalah j.co donuts,makalah komunikasi,makalah koloid,makalah karbohidrat,
makalah komunikasi bisnis,makalah korupsi,makalah k 13,makalah k.h ahmad dahlan,makalah k3,
makalah k-means,makalah k.h hasyim asy'ari,makalah k h hisyam,makalah k-nearest neighbor,makalah k-map,makalah k system indonesia,makalah k,makalah laporan keuangan,makalah lingkungan hidup,makalah limit,makalah leasing,makalah lengkap,makalah luka bakar,makalah logika matematika,makalah lemak,makalah limit fungsi,makalah lembaga keuangan,makalah l/c,makalah l,contoh makalah l,makalah manajemen,makalah motivasi,makalah media pembelajaran,
makalah metode penelitian,makalah manajemen pemasaran,makalah masyarakat madani,makalah manajemen pendidikan,makalah manajemen strategi,makalah motivasi belajar,makalah manajemen sumber daya manusia,makalah m-commerce,makalah m banking,makalah m-learning,makalah m-commerce pdf,makalah m.s excel,makalah msdm,makalah m.s word,makalah m iqbal,makalah m. excel,makalah negara dan konstitusi,makalah napza,makalah negara hukum,makalah negosiasi,makalah neraca pembayaran internasional,makalah nematoda,makalah nilai waktu uang,makalah narkotika,makalah nifas,makalah n total,makalah n,makalah nstemi,perbedaan paper dan makalah,makalah organisasi,makalah otonomi daerah,makalah otoritas jasa keuangan,makalah obligasi,makalah o,bservasi,makalah optimasi ekonomi,makalah olahraga,makalah operasi riset,makalah opt,makalah outsourcing,makalah o,o que é makalah,makalah pancasila,makalah pendidikan,makalah pergaulan bebas,makalah perdagangan internasional,makalah perilaku organisasi,makalah p proses,makalah p&g,makalah p,makalah p-care,makalah p&id,makalah p-process,makalah p-irt,makalah p tersedia,makalah p 3 k,contoh makalah p,makalah qawaid fiqhiyah,makalah qada dan qadar,makalah qiyas,makalah qardh,makalah question tag,makalah qurban,makalah quality control,makalah qiradh,makalah qurban dan aqiqah,makalah quality assurance,makalah q fever,makalah q.s al fatihah,makalah q.s yunus ayat 40-41,makalah q.s al maidah ayat 48,makalah renang,makalah revolusi industri 4.0,makalah renang gaya dada,makalah rute pemberian obat,makalah rasio keuangan,makalah ragam bahasa,makalah riset operasi,makalah rule of law,makalah renang gaya bebas,makalah radiologi,makalah r&d,makalah r.a kartini,makalah r&b,makalah r&d pdf,makalah r studio,
makalah cerpen,makalah corel draw,makalah cloud computing,makalah contoh,makalah customer service,makalah cacingan,makalah conjunction,makalah cold storage,makalah cyber crime,makalah c organik,makalah c arm,makalah c sharp,makalah c organik tanah,makalah c reaktif protein,makalah c,vitamin c makalah,hepatitis c makalah,contoh makalah,contoh makalah c,makalah demokrasi,makalah diabetes melitus,makalah demokrasi indonesia,makalah dbd,makalah demokrasi pancasila,makalah desain pembelajaran,makalah distribusi frekuensi,makalah dinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia,makalah drama,makalah dalam bahasa inggris,makalah d flip flop,makalah d-dimer,makalah d,makalah d'cost,vitamin d makalah,contoh makalah d,makalah pengertian d,makalah ekonomi,makalah etika,makalah etika bisnis,makalah ekonomi makro,makalah etika profesi,makalah evaluasi pembelajaran,makalah evolusi,makalah ekonomi mikro,makalah ekonomi pembangunan,makalah evaluasi pendidikan,makalah e-commerce pdf,makalah e learning,makalah e-budgeting,makalah e-government,makalah e business,makalah e commerce doc,
makalah e banking,makalah e commerce toko online,makalah e-commerce shopee,makalah fungsi,
makalah filsafat ilmu,makalah fungsi manajemen,makalah filsafat pancasila,makalah filsafat pendidikanmakalah fungsi linear,makalah fisiologi tumbuhan,makalah fungisida,makalah fonologi,
makalah fiber optik,makalah f&b service,makalah f&b product,makalah f&b department,contoh makalah f&b,kesimpulan makalah f&b product,makalah globalisasi,makalah gaya belajar,makalah good governance,makalah global warming, makalah gastritis,makalah gerakan muhammadiyah,makalah gagal jantung,makalah gaya belajar dan gaya berpikir,makalah gerakan pembaharuan islam di indonesia,makalah gizi buruk,makalah g 30 s pki,makalah g 30 s pki pdf,makalah g20,makalah g 30 s,makalah email,makalah g 3o s pki,5g makalah,makalah hukum,makalah hak dan kewajiban warga negara,makalah hukum bisnis,makalah hak asasi manusia,
makalah hukum pidana,makalah hepatitis,makalah hukum mendel pdf,makalah hukum adat,makalah h&m,makalah h nmr,makalah h bridge,makalah inflasi,makalah investasi,makalah interaksi sosial,makalah ideologi pancasila,makalah imunisasi,makalah ilmiah,makalah integrasi nasional,makalah ispa,makalah istana maimun,makalah i'jaz al quran,makalah i'jaz al quran pdf,makalah i'rab,makalah i'jazul qur'an pdf,makalah i'tikaf,makalah i'rab rafa',makalah i'robul qur'an,
makalah i gusti ngurah rai,makalah i'rob,makalah i gusti ketut jelantik,makalah jual beli,makalah jaringan komputer,makalah jamur,makalah just in time,makalah jual beli salam,makalah jaringan fiber optik,makalah jagung,makalah jamur pdf,makalah jual beli dalam islam,makalah jembatan timbang,makalah j&t,makalah j.co donuts,makalah komunikasi,makalah koloid,makalah karbohidrat,
makalah komunikasi bisnis,makalah korupsi,makalah k 13,makalah k.h ahmad dahlan,makalah k3,
makalah k-means,makalah k.h hasyim asy'ari,makalah k h hisyam,makalah k-nearest neighbor,makalah k-map,makalah k system indonesia,makalah k,makalah laporan keuangan,makalah lingkungan hidup,makalah limit,makalah leasing,makalah lengkap,makalah luka bakar,makalah logika matematika,makalah lemak,makalah limit fungsi,makalah lembaga keuangan,makalah l/c,makalah l,contoh makalah l,makalah manajemen,makalah motivasi,makalah media pembelajaran,
makalah metode penelitian,makalah manajemen pemasaran,makalah masyarakat madani,makalah manajemen pendidikan,makalah manajemen strategi,makalah motivasi belajar,makalah manajemen sumber daya manusia,makalah m-commerce,makalah m banking,makalah m-learning,makalah m-commerce pdf,makalah m.s excel,makalah msdm,makalah m.s word,makalah m iqbal,makalah m. excel,makalah negara dan konstitusi,makalah napza,makalah negara hukum,makalah negosiasi,makalah neraca pembayaran internasional,makalah nematoda,makalah nilai waktu uang,makalah narkotika,makalah nifas,makalah n total,makalah n,makalah nstemi,perbedaan paper dan makalah,makalah organisasi,makalah otonomi daerah,makalah otoritas jasa keuangan,makalah obligasi,makalah o,bservasi,makalah optimasi ekonomi,makalah olahraga,makalah operasi riset,makalah opt,makalah outsourcing,makalah o,o que é makalah,makalah pancasila,makalah pendidikan,makalah pergaulan bebas,makalah perdagangan internasional,makalah perilaku organisasi,makalah p proses,makalah p&g,makalah p,makalah p-care,makalah p&id,makalah p-process,makalah p-irt,makalah p tersedia,makalah p 3 k,contoh makalah p,makalah qawaid fiqhiyah,makalah qada dan qadar,makalah qiyas,makalah qardh,makalah question tag,makalah qurban,makalah quality control,makalah qiradh,makalah qurban dan aqiqah,makalah quality assurance,makalah q fever,makalah q.s al fatihah,makalah q.s yunus ayat 40-41,makalah q.s al maidah ayat 48,makalah renang,makalah revolusi industri 4.0,makalah renang gaya dada,makalah rute pemberian obat,makalah rasio keuangan,makalah ragam bahasa,makalah riset operasi,makalah rule of law,makalah renang gaya bebas,makalah radiologi,makalah r&d,makalah r.a kartini,makalah r&b,makalah r&d pdf,makalah r studio,
Posting Komentar untuk "Makalah Tentang Batik Lengkap"